Selamat Jalan Tiyok!
Selasa 5 Februari sebagian saudara-saudara kita sedang berbahagia, merayakan tahun baru China. Biasa disebut Imlek. Selamat tahun baru!
Namun, kami keluarga besar TNSatu, justru diterpa duka cita mendalam. Salah satu anggota keluarga kami, sahabat kami tercinta, teman perjuangan kami, Hidayanto B. Prasetyo dipanggil Allah swt., ke pangkuannya. Mendahului kami dan menyusul 8 sahabat kami sebelumnya. (Doni, Dalton, Komang, Dadi, Tanthowi, Tri Santoso, A. Wahyudi, & Wiryadi).
Buat kami, mas Tiyok dan 8 yang sudah meninggal dunia, adalah saudara sekandung. Sekandung dalam perjuangan, sekandung dalam cita-cita, sekandung dalam mengarungi kehidupan. Tiga tahun lamanya kami hidup bersama dalam suka cita, ditempa oleh pendidikan luar biasa di Pirikan Magelang. Mas Tiyok adalah saudara kami. Tidak seibu dan sebapak biologis, namun satu orangtua ideologis. Ideologi yang sama dalam memberikan karya terbaik bagi bangsa, negara dan dunia.
Tiyok lahir di Ngawi Jawa Timur, pada 1975. Selepas SMP, ia seperti kami diterima di SMA Taruna Nusantara. Perjuangannya berlanjut ke jurusan teknik sipil. Meski bekerja sebagai karyawan berbagai perusahaan, namun mas Tiyok punya minat besar dalam bidang seni. Selama di SMA, Tiyok aktif di ekskul seni. Bahkan dia sering memimpin kami – seluruh siswa – bernyanyi baik lagu wajib maupun non wajib. Ketertarikannya di bidang seni menonjol kemudian dalam hal menulis puisi. Di sela kesibukannya bekerja, Tiyok rajin sekali menulis puisi. Dia kemudian tuliskan di blog, website lalu di Kompasiana. Puncaknya, dia kumpulkan beragam puisi-puisinya dalam sejumlah buku.
Tiyok, kamu bukan lagi manusia primitif. Kamu sudah menghasilkan karya, yang membedakanmu dengan manusia prasejarah. Karyamu pasti dibaca banyak orang dan diantaranya tentu akan mendapatkan manfaat. Manfaat itu akan mengalir padamu. Percayalah. Semoga.
Di mata kami, di mata seluruh sahabatmu, kamu adalah orang baik. Sangat baik. Seperti diungkapkan mas Lulukā¦
“Saya sampaikan kepada mbak Yayi (istri mas Tiyok) bahwa pak Tiyok adalah orang yang sangat baik. Hadirnya tak pernah merupakan ancaman atau ketaknyamanan buat sekelilingnya, tutur kata dan tindak tanduknya amatlah terjaga.”
Benar. Sepakat. Mas Tiyok sangat menjaga tutur kata dan tindak tanduknya. Dia menjaga integritasnya. Dia orang baik. Bahkan sangat baik. Kami bangga pernah mengenalmu, dan sempat sekian lama bergaul denganmu.
Ketika saya dan keluarga berkunjung ke Gresik, mas Tiyok dengan setia menemani kami berziarah dan berkunjung ke beberapa tempat bersejarah. Bahkan mas Tiyok menitipkan oleh-oleh khas Gresik untuk kami. Tak terlupakan.
Pasti banyak dari kami – keluarga besar TNSatu – yang juga mengalami hal baik bersamamu, mas Tiyok. Terima kasih banyak. Semoga Allah menerima amal baikmu, mengampuni seluruh dosamu. Amin.
Selamat jalan sahabat!
Turut berduka cita yg mendalam, semoga amal lbadah almarhum di terima di sini tuhan yg maha ESA.
selamat jalan, kawan.
Innalillahi wainna ilaihi roji’un. Allahummaghfirlahu warkhamhu wa’afihi wa’fuanhu.
Semoga tempat terbaik di sisi-Nya dianugerahkan kepadamu.
Selamat jalan mas Bro… semoga kebaikan2 yang kau tabur akan semakin bertumbuh, berbuah serta berguna bagi banyak orang… ijinkan kami melanjutkan kebaikan2mu… doa kami utk Keluarga Besar…