Kapolres Unik Urusi Padi
“Kapolres kok mengurusi padi?!”
Demikian ungkapan sejumlah orang termasuk anak buahnya, ketika mengetahui bahwa AKBP Farman, sang Kapolres Gianyar Bali (periode 2015-2016) begitu bersemangat membudidayakan padi unggulan di wilayahnya. Komentar serupa muncul di Madiun, ketika Farman yang menjabat sebagai Kapolres di sana, juga mengenalkan budidaya padi unggulan.
“Saya mengajak seluruh anak buah untuk ikut serta menanam padi unggulan ini, tapi hanya beberapa yang mau,” kata Farman bercerita tentang pengalaman uniknya mengajak polisi untuk bercocok tanam.
Kini upaya Farman mengembangkan padi varietas unggul di Gianyar sudah relatif berhasil. Bahkan pemda setempat, mendukung penuh inisiatif kapolresnya tersebut. Bupati Gianyar beserta jajarannya, sepakat bahwa inisiatif sang kapolres itu layak didukung dan menjadi salah satu program pemda. Selain memang positif, ternyata padi yang dikembangkan memang benar-benar padi unggulan. Hasil panennya berkali lipat lebih banyak dan lebih cepat dibanding jenis padi lainnya. Pada sebuah kesempatan, Mentri Riset dan Teknologi M. Natsir juga hadir dalam panen perdana padi unggulan tersebut di Gianyar Bali. Padi unggulan yang bernama SIDENUK tersebut adalah salah satu hasil pengembangan dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
“Kapolres mengurusi padi atau pangan? Banyak pihak yang memandangnya sebagai keanehan. Tapi buat saya tidak. Padi sebagai bahan pokok utama masyarakat Indonesia, merupakan unsur sangat penting dalam ketahanan dan keamanan pangan. Kami ingin juga ikut serta dalam menjaga keamanan pangan,” begitu alasan AKBP Farman. Keamanan bukan hanya melulu berkaitan dengan kriminalitas, melainkan juga kondisi stabil pada berbagai bidang kehidupan termasuk pangan.
Selain itu, Farman juga ingin mendukung hasil-hasil riset dari kementrian yang sesungguhnya banyak dan bagus-bagus. Selama ini, masih banyak hasil temuan dan riset dari berbagai lembaga yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Saat itu, kapolres lulusan AKPOL 96 dan SMA Taruna Nusantara angkatan pertama itu, semakin bersemangat menularkan kepedulian terhadap pengembangan padi unggulan. Sejumlah sejawatnya di kepolisian mulai melirik keberhasilan Farman mengembangkan sidenuk di Gianyar, untuk juga dikembangkan di wilayah lainnya.
Sekarang mungkin tidak ada lagi yang berkomentar, “Kapolres kok mengurusi padi?”