Romi Satria Wahono: Hidup Harus Bermanfaat Bagi Orang Lain
“Banyak SDM kita cerdas dan tangkas, tapi tidak mampu menghasilkan produk yang bermanfaat untuk negeri,” sesal Romi Satria Wahono, Pendiri dan Koordinator Umum dari IlmuKomputer.Com. Keresahan itulah yang menuntun Romi untuk menciptakan e-learning di bidang ilmu komputer dan teknologi informasi secara komprehensif dan gratis.
Layanan publik yang memuat literatur di bidang komputer dan teknologi informasi di Indonesia masih sangat kurang. Beberapa yang muncul ternyata tidak profesional dan cenderung asal-asalan. Padahal, saat ini Indonesia sangat membutuhkan layanan tersebut seiring melambungnya biaya pendidikan. “Tantangan terbesar di sektor TI adalah mendidik SDM TI yang tidak hanya spesialis, tapi juga versatilis,” tegas pria yang sudah terjun di industri TI semenjak masa kuliah. Versatilis adalah seseorang yang mengombinasikan kompetensi dan keahlian teknis dengan pengalaman bisnis dan kemampuan memberikan solusi. Atas dasar itulah, Romi berinisiatif untuk mengeluarkan situs IlmuKomputer.Com pada tanggal 17 April 2003.
IlmuKomputer.Com berbeda dengan e-learning lain. Situs ini didesain khusus untuk repositori dari literatur komputer terlengkap di Indonesia. Sifat dari situs ini pun user generated content, sehingga pengunjung dapat membaca dan mengunduh materi yang ada secara cepat, mudah, dan gratis. “Saya mengumpulkan tulisan dari banyak orang, kemudian saya review dan edit agar bisa tersaji dengan baik untuk masyarakat Indonesia,” tutur pria yang memulai karirnya sebagai software tester, programmer, dan system analyst di beberapa software house dan game developer company di Jepang.
Romi mengaku, awalnya ia sempat diragukan dan mendapat cemoohan dari sahabat-sahabatnya. “Emang siapa Romi Satria Wahono? Kok sampai menganggap semua orang mau meng-upload tulisan di IlmuKomputer.Com,” ejek mereka. Beruntung Romi tidak termakan ejekan sahabat-sahabatnya itu. Ia tetap optimis dan bekerja keras demi kelancaran situs e-learningnya tersebut. “Mimpi itu akan terjadi kalau kita kerjakan, bukan kita omongkan,” ujarnya.
Perjuangan Romi ternyata tidak sia-sia. Konsep IlmuKomputer.Com miliknya telah dipresentasikan di conference temu ilmiah Persatuan Pelajar Indonesia di Osaka, Jepang pada bulan September 2003. Bahkan, IlmuKomputer.Com telah terpilih mewakili Indonesia dalam World Summit Award 2003 oleh PBB dalam kateogori e-learning. Romi berhasil membuktikan kepada sahabat-sahabatnya bahwa ia mampu memberikan layanan pembelajaran berkualitas di bidang komputer.
Di tahun 2014, IlmuKomputer.Com yang telah menginjak lebih dari satu dekade ini telah melebarkan sayapnya menjadi tiga layanan. Tiga layanan itu adalah tutorial dan textbook gratis (http://ilmukomputer.org), jurnal ilmiah (http://journal.ilmukomputer.org), dan training profesional dan pengembangan software (http://brainmatics.com). “Untuk layanan tutorial dan jurnal ilmiah, revenue stream kita dari iklan promosi. Sedangkan, revenue stream yang lain adalah dari penjualan training professional dan pengembangan software,” tutur pria yang juga adalah pendiri dan CEO PT Brainmatic Cipta Informatika.
IlmuKomputer.Com memiliki staff sebanyak 16 orang. Romi mengaku, ia tidak merekrut lulusan D3 atau S1 di kantornya, tapi dari lulusan SMA/SMK yang sebelumnya magang di PT Brainmatic Cipta Informatika. Setelah mereka lulus SMA/SMK, Romi mulai merekrut mereka secara penuh dari pagi sampai sore untuk bekerja dan melanjutkan pendidikan S1 pada sore harinya. “Saya beri mereka beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S1 sesuai dengan jurusan dan jenis pekerjaan mereka,” ujarnya.
Saat ini angkatan pertama sudah memasuki program S2. Semua mahasiswa tetap diberi beasiswa dan tidak ada ikatan dinas. Romi memberi kebebasan kepada mahasiswanya jika ingin keluar setelah pendidikan selesai. “Syaratnya adalah mereka memiliki konsep dan mimpi untuk bisa mendirikan perusahaan yang bisa membuka banyak lapangan pekerjaan,” tegas pria yang memiliki moto ‘Hidup harus bisa bermanfaat bagi orang lain’ ini.
Sejak muda, anak dari pasangan Sjahirin Noer dan Supadmi Noer ini memang gemar membaca buku biografi. “Hampir seluruh tokoh sudah saya baca biografinya,” tutur pria yang memiliki koleksi sekitar 4000 buku di perpustakaan kecil miliknya itu. Romi mengaku terinspirasi untuk membuka universitas sendiri. Ia ingin mendidik mahasiswanya agar dapat bersaing di penelitian level internasional dan mampu mengembangkan produk yang bermanfaat untuk masyarakat.