Enam Polisi Dipecat Kapolres Kombes Budhi Ingatkan Nasib Norman Kamaru yang Lupa Kulitnya
TRIBUN-MEDAN.com – Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara menggelar upacara pemberhentian dengan tidak hormat terhadap enam orang anggotanya, Selasa (19/2/2019) pagi.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, enam orang itu dipecat karena terlibat narkoba dan mangkir dari tugas.
“Rata-rata pelanggaran ada yang melakukan pelanggaran penyalahgunaan narkoba dan juga sebagian desersi,” kata Budhi kepada wartawan, di Mapolres Jakarta Utara, Selasa pagi.
Menurut Budhi, perilaku desersi yang dilakukan anggotanya bisa jadi disebabkan penyalahgunaan narkoba yang mereka lakukan.
“Setelah kena narkoba, dia enggak jadi dirinya sendiri. Dia sudah lupa statusnya, sehingga dia takut masuk kantor, dari situ dia akhirnya desersi,” ujarnya.
Hanya ada satu orang yang mengikuti upacara tersebut karena lima orang lainnya tidak diketahui keberadaannya.
Proses pemberhentian sebagai anggota polisi ditandai dengan pencopotan atribut berupa topi, baju, ikat pinggang, dan tanda pengenal.
Setelah atribut kepolisiannya dilucuti, petugas dipakaikan baju batik dan peci oleh Budhi.
“Kegiatan hari ini adalah kegiatan yang tidak ingin kita lakukan, tetapi terpaksa kami lakukan demi menyelamatkan organisasi Polri yang lebih besar,” kata Budhi.
Budhi menyinggung Norman Kamaru dalam upacara pemberhentian tidak hormat terhadap enam anggotanya, di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (19/2/2019).
Sebelum menjadi publik figur, Norman Kamaru merupakan seorang polisi berpangkat briptu.
Menurut Budhi, Norman Kamaru adalah contoh ketika seorang polisi melupakan identitasnya.
“Setelah terkenal dia lupa kacang akan kulitnya, akhirnya dia meninggalkan kulitnya sehingga dia hanya menjadi sebuah kacang. Begitu dia menjadi kacang, dia akan terlupakan,” kata Budhi dalam sambutannya, di Mapolres Jakarta Utara, Selasa.
Budhi mengatakan, pengalaman Norman tersebut seharusnya menjadi pelajaran bagi para anggota polisi.
Menurut dia, polisi mesti mengingat status pekerjaan mereka ketika berperilaku. Budhi mengatakan, para anggota tidak boleh bertindak semaunya, meski berstatus sebagai anggota polisi.
“Dalam kita mau bertindak atau berbuat, kita ingat perjuangan kita. Kita ingin kerja keras, kita mulai dari mendftar, pendidikan, maupun saat awal kita menjadi anggota,” ujarnya.
Briptu Norman Kamaru, namanya sempat tenar secara singkat di telinga publik Tanah Air.
Ia menjadi idola sesaat setelah video joget Caiya Caiya-nya heboh di internet.
Namun dirinya sempat menjadi bahan cemoohan netizen gegara keluar dari dinas kepolisiannya di Korps Brimob.
Keluarnya Norman Kamaru dari Korps Brimob disinyalir karena iming-iming ketenaran dan nama besar di dunia entertainment.
Ia lantas rela tinggalkan kepolisian demi mengejar mimpinya jadi artis.
Kala itu, Norman Kamaru dipecat akibat sering bolos syuting di Jakarta.
Tapi apa lacur, ia tak laku di dunia entertainment dan karier menyanyinya kandas.
Rasa trauma itu pun masih membekas di hati Norman.
Selepas tinggalkan Korps Brimob dan dunia keartisan, Norman Kamaru bantin stir jadi wirausaha.
Ia membuka warung bubur Manado di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, pada 2016.
Malang, usaha buburnya diterpa kebangkrutan.
Norman Kamaru saat jualan bubur Manado/sajiansedap.
Menghilang dari hiruk pikuk tanah air, kini ada sebuah kabar mengenai Norman Kamaru.
Norman Kamaru mengunggah sebuah sebuah screenshoot chat bersama seorang teman.
Isi chat tersebut menyebut jika nama Norman masuk dalam kategori orang tercerdas di dunia versi pemerhati anak, Kak Seto.
Norman Kamaru lantas mengunggahnya di akun instagram miliknya.
Dirinya juga mengunggah video saat Kak Seto menerangkan namanya di sebuah seminar tersebut.
Meski akun Norman Kamaru di Private, ia tetap mendapat dukungan dari pengikutnya.
Lepas dari dunia entertainment yang membesarkan namanya, Norman tampaknya semakin mendalami ilmu agama.
Hal ini tak lepas setelah dirinya menikah dengan seorang wanita keturunan Arab, Titis Jhasmine.
Apapun itu, semoga kedepannya kesuksesan selalu menghampiri Norman Kamaru.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Pecat Enam Anggotanya, Kapolres Jakut Singgung Norman Kamaru”
Penulis : Ardito Ramadhan
Sumber :
http://medan.tribunnews.com/amp/2019/02/19/enam-polisi-dipecat-kapolres-kombes-budhi-ingatkan-nasib-norman-kamaru-yang-lupa-kulitnya?page=all